Irwan Hidayat Ungkap Strategi Sido Muncul untuk Ekspansi Global di Universitas Negeri Semarang
SEMARANG (Jatengreport.com) – Sido Muncul mencapai kesuksesan berkat inovasi yang mereka terapkan. Demikian juga dengan, laboratorium lengkap memungkinkan penelitian dan pengembangan produk.
Direktur PT Sido Muncul Tbk. Irwan Hidayat mengatakan, pentingnya inovasi serta menciptakan produk berbasis ilmiah, seperti jamu dan suplemen makanan, yang memenuhi regulasi global.
"Sido Muncul bisa sukses karena inovasi, , misalkan laboratorium yang lengkap, perusahaan jamu berbasis ilmiah,” hal itu dikatakan Irwan, usai menerima penghargaan Inovasi Award dalam “ Pelestarian Warisan Leluhur Melalui Industri Jamu Modern “, dari Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Negeri Semarang (Unnes), di Kampus Unnes Semarang, Sekarang Gunungpati, Kota Semarang, Jawa Tengah, Rabu (1/11).
Irwan yang juga menjadi pembicara, memberikan contoh program inovasi Sido Muncul, termasuk pengembangan food suplement (suplemen makanan) dan produk kesehatan lambung. Dia merinci, upaya mereka untuk menjalankan eksport ke seluruh dunia, mematuhi regulasi internasional.
" Delapan tahun yang lalu membuat food suplement, supaya kita bisa eksport di seluruh dunia. Karena diseluruh dunia regulasinya sama. Kami juga membuat product-product untuk lambung. Jadi penyakit masa depan itu lambung, seperti asam lambuung yang tinggi, problem lampung, kami menggembangkan seperti itu dan probiotik." Ujarnya.
Bertepatan dengan Hari Inovasi Indonesia (HII), pihaknya memberikan saran dan rekomendasi kepada Unnes untuk menjalankan penelitian yang mendalam dan terperinci, mengenai Rawapening di Kabupaten Ambarawa. Menurut pandangannya, Rawapening adalah aset alam yang sangat berharga dan memiliki potensi besar yang belum sepenuhnya tergali.
"Saya ingin memberikan saran kepada Unnes, untuk melakukan penelitian yang mendalam tentang Rawapening. Jika Unnes dapat menggarap dan memberikan saran kepada pemerintah, Rawapening dapat menjadi destinasi pariwisata yang lebih baik. Ini akan mendukung Semarang menjadi pintu masuk pariwisata Indonesia yang lebih menonjol" ungkap Irwan.
Dirinya percaya, bahwa inovasi dan penelitian Unnes, bersama dengan daya tarik pariwisata yang meningkat, akan mendorong kemajuan Semarang. Semua inovasi Unnes memiliki potensi untuk memberikan kontribusi positif pada perkembangan kota dan wilayah sekitarnya.
"Saya yakin bahwa hasil penelitian dan inovasi Unnes, bersama dengan daya tarik pariwisata yang meningkat, akan menarik lebih banyak wisatawan dan mendorong kemajuan kota Semarang. Semua inovasi Unnes dapat berkontribusi positif pada kemajuan kota dan wilayah sekitarnya." Katanya.
Inovasi dan Pengembangan
Ketua LPPM Unnes Semarang, Prof Benny Riyanto mengatakan, penghargaan inovasi award diberikan tidak hanya dosen, mahasiswa dan tokoh masyarakat. Inovasi seperti yang dilakukan Irwan Hidayat, menjadi bagian peran penting dalam industri dan riset, hal ini dibuktikan oleh Sido Muncul yang terus melakukan inovasi dan pengembangan lebih dari 21 tahun.
"Pak Irwan, yang dikenal sebagai otodidak dalam ilmu pengetahuan, telah mempraktikkan kaidah ilmiah yang mendasari metode ilmiah dalam pengelolaan pabrik jamu Sidomuncul. Dia telah mengoperasikan pabrik ini selama 21 tahun dan terus-menerus melakukan riset dan pengembangan. Ini menunjukkan bahwa inovasi dalam industri jamu sebagian besar bergantung pada riset yang dilakukan oleh para pemangku kepentingan, seperti Pak Irwan." Ujarnya.
Sido Muncul, sebagai salah satu produsen jamu terkemuka di tanah air, telah memainkan peran penting dalam menjaga warisan jamu Indonesia. Namun, dengan perubahan zaman, produsen jamu tradisional lainnya telah mengalami tantangan yang signifikan. Hal ini memunculkan pertanyaan tentang bagaimana produsen jamu bisa bertahan dalam industri yang terus berkembang.
"Sangat-sangat penting bagi akademisi, masyarakat luas, kenapa saya katakan penting, hal yang sangat istimewa, Pak irwan ini selain sebagai dirut dan owner sido Muncul. Sido Muncul merupakan pabrik jamu, kalau jamu indonesia nomor satu,” kata Benny.
Menurutnya, Unnes juga turut memberikan perspektif penting dalam konteks ini. Karena, memiliki berbagai fakultas dengan disiplin ilmu yang beragam, dianggap sebagai benchmark dan pembanding terbaik dalam menganalisis permasalahan ini.
"Unnes ini memiliki berbagai fakultas, multi disiplin ilmu kita kelola, ini adalah benchmark dan pembanding terbaik, bagaimana produsen jamu bisa survive, tapi teori-teorinya sudah diberikan sama pak Irwan secara otodidak, Tidak semua orang bisa seperti beliau. Apalagi tidak harus mengenyam pendidikan tinggi, oleh karena itu dengan kiat-kiat dari beliau, sebenarnya beliau sudah menerapkan kaidah kaidah ilmiah yang telah diterjemahkan dalam praktik" ungkap Benny.
Pentingnya riset dalam inovasi industri jamu di Indonesia adalah elemen kunci yang diperlukan untuk memastikan kelangsungan usaha produsen jamu.
“ Dengan berpegang pada kaidah ilmiah, seperti yang telah diterapkan oleh Pak Irwan, industri jamu dapat terus berkembang dan mempertahankan posisinya sebagai warisan budaya yang berharga di Indonesia,” ujar dia.
tag: irwan hidayat , Universitas Negeri Semarang