Ferry Wawan Cahyono : Kesenian Tradisonal Embeg Warisan Leluhur Harus Dijaga dan Lestarikan

images

Jateng

Tim Jateng Report

13 Jul 2023


BANJARNEGARA (Jatengreport.com) – Salah satu Kabupaten di Jawa Tengah, yang memiliki kesenian tari yang unik adalah Banjarnegara, yaitu embeg attau di kenal dengan sebutan kuda kepang.
Kecintaan akan kesenian Embeg diperlihatkan Wakil Ketua DPRD Jateng Ferry Wawan Cahyono.

Pihaknya menggelar pertunjukan kesenian Embeg, selain menyaksikan, juga ikut langsung bermain di Desa Susukan, Kecamatan Susukan, Banjarnegara.

Ditengah ratusan warga yang menyaksikan pertunjukan seni embeg tersebut, Ferry mengatakan, kesenian tradisonal ini jangan sampai hilang dan selalu di lestarikan.

“ Kesenian embeg ini merupakan warisan leluhur, harus dijaga dan dilestarikan, “ ujar dia.
Menurutnya, pertunjukan seni tradisonal embeg dari paguyuban Embeg Sri Manunggal Sejati Banjarengara ini, dapat menajdi contoh, agara warga banjarengara mau melestarikan dan menjaga dan mempertahankan budaya tradisonal ini.

Seperti diketahuim Embeg atau kuda lumping merupakan kesenian tari yang menggunakan peralatan berupa kuda buatan yang terbuat dari anyaman bambu yang kemudian di cat warna-warni. Anyaman ini kemudian diberi aksesoris berupa mata, rambut, ekor dan tali untuk memudahkan pemakaiannya dalam menari.

Biasanya tarian ini di mainkan oleh 10 orang penari atau lebih dengan di iringi suara gamelan, gending, gong dan lain-lain, serta seorang sinden yang melantunkan lagu jawa dan campursari.

Keunikan dari kesenian tari ini yaitu adanya unsur mistis, biasanya para penari mengalami kesurupan, kemudian melakukan atraksi kekebalan dan kekuatan. Atraksi yang biasa mereka lakukan seperti makan rumput, bunga, daging atau ikan mentah, mengupas kelapa dengan gigi, makan beling (pecahan kaca), dan atraksi kekebalan tubuh terhadap golok maupun pecut.

Hal unik lainnya yaitu adanya ritual yang dilakukan sebelum memulai pertunjukan. Biasanya seorang pawang hujan akan melakukan ritual untuk mempertahankan cuaca agar tetap cerah.

Mengingat pertunjukan ini memang biasanya dilakukan di lapangan terbuka. Selain itu, kesenian kuda lumping ini biasa juga ditampilkan pada acara-acara tertentu seperti perayaan hari kemerdekaan, pesta rakyat, hajatan, dan kegiatan lainnya. (Adv)

tag: Wakil Ketua DPRD Jateng Ferry Wawan Cahyono



BERITA TERKAIT