Kenang Bapak Tionghoa Indonesia, Etnis Tiong Hoa Pecinan Semarang Sajikan Makanan Kesukaan Gus Dur Untuk Sembahyang

images

Jateng

Tim Jateng Report

20 Jan 2023


SEMARANG  (Jatengreport.com) – Sambut Tahun Baru Imlek, etnis Tionghoa yang tergabung dalam Perkumpulan Boen Hian Tong (Rasa Dharma) di Pecinan Semarang menyiapkan sesaji makanan kesukaan Presiden ke-4 RI Aburrahman Wahid atau Gus Dur.

Hal itu dilakukan dalam rangkaian peribadatan menyambut Tahun Baru Imlek untuk mengenang jasa sosok yang dikenal sebagai Bapak Tionghoa Indonesia.

Kepala Sekretariat Boen Hian Tong Wen Shi Ling Ling menerangkan, kegiatan menyajikan makanan kesukaan Gus Dur dalam persembahyangan ini sudah dilakukan sejak 2014.

Makanan yang disajikan antaranya kopi, gorengan, rokok kretek, dan ayam sambal kecombrang. Makanan tersebut disajikan mereka dengan jumlah genap serta diletakkan di atas meja yang juga berfungsi sebagai altar.

“Sincinya (papan arwah) Gus Dur pun diletakkan bersama sinci leluhur-leluhur atau tetua Rasa Dharma terdahulu. Secara prosesi sembayang di sini sama. Tapi ada yang membedakan di sajianya. Ada yang khusus (sajian) untuk Gus Dur,” ujar Cik Ling seusai sembayang leluhur, Kamis (19/1).

“Makanan yang kita sajikan adalah makanan khusus, karena sajian ini harus mewakili 3 macam, yaitu udara, darat dan air. Udara berupa hidangan unggas, air diwakili bandeng, darat biasanya babi. Tapi karena ini Gusdur, babi kita ganti dengan daging kambing. Kemudian ditambah kesukaan beliau yaitu kopi, rokok dan gorengan. Kemudian ada tambahan ayam sambal kecombrang dam tumpeng,” jelasnya.

Di sisi lain, Perwakilan Perkumpulan Boen Hian Tong, Ulin Nuha mengatakan, Gus Dur mempunyai jasa yang sangat besat untuk etnis Tionghoa. Hal ini lah yang menjadi alasan mereka membuat sinci Gus Dur ada di Rasa Dharma dan dihormati sebagai leluhur atau ayah.

“Gus Dur adalah bapak Tionghoa, karena jasa beliau sangat besar sekali untuk kami. Beliau lah yang merubah peradaban Tionghoa di Indonesia. Berkat Gus Dur, kami tak perlu lagi sembunyi-sembunyi melakukan perayaan,” ungkapnya.

Tak hanya melakukan sembayang menjelang Imlek, Ulin mengaku, etnis Tionghoa juga melakukan ziarah ke makan Gus Dur di Jombang. Hal ini untuk mengingat perjalanan serta jasa besarnya.

“Ini sebagai pengingat kami untuk jasa beliau yang sangat besar untuk kami. Termasuk sajian-sajian khusus itu, bukan berarti menyajikan dan memberi makan kepada mereka yang meninggal, bukan. Sajian ini hanya simbolis agar ingat. Ingat akan makanan kesukaanya. Tujuanya, jasa besarnya,” tutupnya.

tag: Makanan Kesukaan Gus Dur Untuk Sembahyang



BERITA TERKAIT