Dishub Kota Semarang Akan Berlakukan Pengurangan Arus Kendaraan di Wilayah Kota Lama
SEMARANG (Jatengreport.com) – Wilayah Kota Semarang, khususnya di Kawasan Kota Lama Semarang, telah lama dijadikan studi untuk menciptakan sistem transportasi yang baik, sehat dan rendah karbon.
Sekretaris Dinas Perhubungan Kota Semarang, Danang Kurniawan mengatakan, transportasi massal di Kota Semarang kebanyakan masih menggunakan bahan bakar gas.
“Kita akan menciptakan sistem transportasi di sini, di mana masyarakat bisa berkunjung ke kawasan Kota Lama tanpa menggunakan kendaraan pribadi. Kami akan menyediakan transportasi massal yang sekarang sudah ada BRT, di mana separonya memang sudah berbahan bakar gas,” tutur Danan usai mendampingi Duta Besar Inggris dan Timor Leste, Owen Jenkis, di Kota Lama Semarang, Selasa (17/1).
Danang mengatakan sistem transportasi ini nantinya akan menghubungkan antara Stasiun Tawang dengan kawasan Kota Lama. Nantinya juga akan diciptakan area pejalan kaki yang lebih ramah dan aman. Tak hanya itu, rute pesepeda nantinya juga akan dibuat.
“Kami akan menghitung ulang karena kita ada survei asal tujuan jadi nanti akan ada halte-halte yang penempatannya efektif untuk para penumpang jadi setelah dari halte tersebut akan nyambung kemana nanti akan terkoneksi,” pungkasnya.
Dia mengakui sudah banyak area yang telah disiapkan Pemkot Semarang untuk para pejalan kaki. Hal ini dilakukan semata untuk mengurangi atau mensterilkan kendaraan di kawasan Kota Semarang. Bahkan ada ruas-ruas jalan yang memang dilarang bagi kendaraan untuk melintas.
“Ada ruas tertentu yang memang kita larang dan ada yang kita batasi untuk kendaraan yang masuk Kota Lama karena bangunan ini akan rentan rusak jika ada getaran-getaran yang ditimbulkan dari kendaraan yang melintas,” imbuhnya.
tag: DISHUB KOTA SEMARANG , Pengurangan Arus Kendaraan di Wilayah Kota Lama