Teknologi Pendidikan, Mendikbudristek Bicarakan dalam Forum Markas PBB

images

Hiburan

Tim Jateng Report

18 Sep 2022


JAKARTA - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Anwar Makarim dipilh untuk berbicara tentang teknologi yang ada dalam dunia pendidikan atas Tranforming Education Summit yang di gelar Perserikatan Bangsa-Bangsa PBB, Kota New York, Amerika Serikat Sabtu (17/09/2022).

"Mengoprasikan teknoli dalam dunia pendidikan tidaklah suatau pilihan untuk indonesia karena masih banyaknya keberagaman yang ada dilingkungan sekolah dari sisi demografis, pemangku kepentingan dan seterusnya. Teknologi untuk lingkungan pendidikan merupakan sebuah kenscayaan," Ungkap Nadiem.

Sebelumnya, April 2020 Indonesia pernah berada diposisi 90 persen tutup karena pandemi. Peristiwa pandemi teresbut mengakibatkan krisis pada pembelajaran dan disparitas akses kepada teknologi saat ini yang kian nyata.

 "Pemerintah Indonesia melalui Kemendikbudristek langsung merubah pendekatan terhadap teknologi. tak hanya itu teknologi sering dipikir sebagai suatau program yang diluncurkan dan mengesampinhkan kemudahan bagi pemilik kepentingan. Kemudian kebalikannya teknologi dikembangkan secara serius dan direncanakan suata kebijaka, serta mengedepankan suatu manfaat dan juga kemudahan dalam mengaksesnya," tuturnya Nadiem.

Berbagai platfrom teknologi ungkap Mendikbudristek dibuktikan dan digunakan oleh jutaan guru, akademik, mitra pendidikan, dan UMKM. Sebut saja Platform Merdeka Mengajar dan banyak lagi platform teknoli yabng berbasis sebagai kemudahan dalam dunia pendidikan.

"Platfrom Merdeka Mengajar saat ini sudah digunakan sebanyak 1,6 juta guru sejak aplikasi ini telah diluncurkan. Sebanyak 92 ribu guru sudah banyak meng unggah konten untuk dapat menginspirasi guru lainnya," jelasnya Nadiem.

Banyak negara di luar sana yang tidak mampu bertransformasi ke dunia teknologi yang semakin nyata saat ini, hal tersebut disampaikan pula oleh Direktur Pembelajaran Masa Depan dan Inovasi Bank Dunia, Jaime Saavedra. Sebab tidak adanya dukungan serta kualitas kepemimpinan pendidikan diluar sana.

tag: budaya , jateng , berita



BERITA TERKAIT