PT Semen Gresik Tepis Isu Kelangkaan Air di Lingkungan Pabrik
SEMARANG (Jatengreport.com) - PT Semen Gresik menepis isu berkurangnya persediaan air di lingkungan sekitar pabrik. Pernyataan ini disampaikan Kepala Bidang Legal PT Semen Gresik Fardhi Syahrul Ade pada saat acara pembukaan Uji Kompetensi Wartawan PWI Jateng di Universitas Semarang, Semarang, Kamis (8/12).
Fardhi mengklaim pihaknya tidak hanya menjaga, tetapi juga menjalankan sejumlah program untuk meningkatkan persediaan air.
"Tidak hanya menjaga, kami juga berusaha meningkatkan (persediaan air)," ujarnya.
Fardhi yang didampingi Senior Manager Unit Komunikasi PT Semen Gresik Dharma Sunyata itu membeberkan sejumlah contoh nyata, di antaranya adalah keberhasilan PT Semen Gresik membangun sumber mata air di Desa Wuni, Desa Pasucen dan Desa Ngampel Kab. Blora.
Tidak hanya itu, PT Semen Gresik juga telah memanfaatkan lahan bekas galian yang dilakukan pabrik menjadi embung. Salah satu embung yang dibangun PT Semen Gresik di Tuban memiliki luas 100 hektar lebih. Para petani mengaku bersyukur dan terbantu dengan adanya saluran irigasi dari embung tersebut yang mengairi sawah para petani selama musim kemarau .
"Tadinya mereka (petani) kesulitan air karena lokasi mereka di bagian atas bukit," terang Dharma.
Dharma menambahkan bahwa PT Semen Gresik juga melakukan program pratambang dan pascatambang sebagai bentuk keperdulian terhadap lingkungan.
Program pratambang dilakukan dengan cara menanami lahan yang belum akan digali dengan pepohonan terlebih dahulu.
Sementara program pascatambang akan dilakukan dengan cara reboisasi atau penghutanan kembali lahan yang sudah digali. Namun program pascagalian masih belum dapat dilakukan mengingat proses penggalian masih empat tahun.
"Baru empat tahun, masih terlalu dini untuk dilakukan penghijauan atau menghutankan kembali lahan galian," tandasnya.
tag: SEMEN GRESIK