Kemenag Jateng Gelar Halaqah Mutu, Tegaskan Peran Ma’had Aly Askhabul Kahfi Cetak Ulama Masa Depan
Jateng
Bintang
22 Nov 2025
SEMARANG (Jatengreport.com) – Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah menggelar Halaqah Time Quality Management di Ma’had Aly Askhabul Kahfi, sebuah forum peningkatan mutu pendidikan yang dihadiri para pimpinan, akademisi, dan santri.
Kegiatan ini menjadi momentum penting untuk memperkuat peran Ma’had Aly dalam mencetak ulama berkualitas dan adaptif terhadap tantangan zaman.
Ketua Tim Sistem Informasi PD Pontren Kanwil Kemenag Jateng, H. Ali Anshori, M.Pd., dalam sambutannya menegaskan posisi strategis Askhabul Kahfi yang terletak di wilayah perkotaan.
Ia menyebut Ma’had Aly ini patut diistimewakan karena memiliki potensi besar sebagai pusat lahirnya generasi ulama masa depan.
“Mahad Aly Askhabul Kahfi adalah satu-satunya Mahad Aly di wilayah perkotaan, maka harus diistimewakan. Saya yakin 10–20 tahun ke depan banyak orang-orang besar yang lahir dari Askhabul Kahfi,” ujarnya.
Pernyataan senada disampaikan Ketua Pendidikan Diniyah dan Ma’had Aly (PDMA) PD Pontren Kanwil Kemenag Jateng, Hj. Fajriyatul Muflihah, M.Pd.
Ia menyebut Pondok Pesantren Askhabul Kahfi memiliki unit pendidikan yang lengkap dan terus berkembang. Ia mengungkapkan bahwa lembaga baru, yaitu PDF Wustha dan PDF Ulya, kini menunggu proses finalisasi izin operasional.
“Semoga izin segera terbit dan lahir lulusan tafaqquh fiddin,” harapnya.
Dalam sesi materi, Dr. H. Ali Masykur, S.H., M.H., Dosen UIN Walisongo, menilai Ma’had Aly sebagai institusi yang sangat diperhatikan Kementerian Agama.
Ia menegaskan bahwa kualitas lulusan harus menjadi fokus utama. Ia juga mengingatkan para mahasantri untuk aktif memanfaatkan peluang Beasiswa Nasional yang kini semakin terbuka.
Sementara itu, Dr. Hj. Sari Hernawati, S.Ag.M., M.Pd., Dosen Universitas Wahid Hasyim Semarang, mengajak santri untuk memperkuat etos belajar dan pengabdian. Menurutnya, belajar tanpa henti serta mendarmabaktikan diri di pesantren adalah bekal penting dalam kehidupan bermasyarakat.
Penguatan identitas Ma’had Aly disampaikan oleh Gus Muhamad Rikza Saputro, S.Pd., M.Pd., M.M., Dosen Ma`had Aly Askhabul Kahfi. Ia menilai Ma’had Aly masih tergolong baru dalam sistem pendidikan tinggi formal sehingga perlu langkah serius dalam branding dan sosialisasi.
Ia menekankan bahwa Ma’had Aly berakar dari tradisi keilmuan Islam klasik atau turats, sehingga memiliki karakter keilmuan khas yang perlu terus diperkuat.
Gus Rikza juga menitipkan pesan agar para santri kelak selalu berniat memberi manfaat, terbiasa bermusyawarah, tetap terikat secara moral dengan pesantren, dan tidak mudah baper.
Kegiatan halaqah berlangsung meriah dengan peserta yang memenuhi aula Kampus 3 Pondok Pesantren Askhabul Kahfi.
Para peserta juga mendapatkan fasilitas pendukung dari Kementerian Agama berupa buku catatan, bolpoin, dan sarung batik.
Acara ini diharapkan dapat memperkuat kualitas pengelolaan pendidikan dan peran strategis Ma’had Aly dalam mempersiapkan kader ulama masa depan.***
tag: berita