Pelaku Usaha Dukung Program Makan Bergizi Gratis untuk Wujudkan Generasi Emas Indonesia
SLEMAN (Jatengreport.com) - Para pelaku usaha di Sleman menyatakan dukungannya terhadap program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diinisiasi pemerintah. Program ini dinilai bukan hanya sebagai langkah penting dalam meningkatkan kualitas gizi anak bangsa, tetapi juga membuka peluang besar bagi pemberdayaan usaha lokal, khususnya UMKM di sektor pangan.
Sosialisasi bagi para pelaku usaha ini diinisiasi oleh Direktorat Pemberdayaan Peran Serta Masyarakat (PPM) Badan Gizi Nasional di Hotel Grand Keisha, Sleman selama dua hari pada 28-29 Mei 2025. Para pelaku usaha yang hadir tampak antusias untuk mendukung program strategis nasional MBG.
Acara ini dibuka oleh Perwakilan Badan Gizi Nasional Rima Nurisa Brahmani yang menjelaskan mengenai program MBG sebagai terobosan baru pemerintah dalam mendorong lahirnya generasi berkualitas dimasa depan.
Badan Gizi Nasional hadir sebagai langkah strategis untuk memperkuat koordinasi, sinergi, dan integrasi program-program gizi di tingkat nasional maupun di daerah. Program MBG menjadi penting dalam pertumbuhan optimal anak-anak bangsa, terutama di masa pertumbuhan perlu didorong dengan asupan gizi yang baik dan tepat.
“Ketika negara hadir memastikan bahwasanya terjadi pemenuhan kebutuhan gizi anak-anak sekolah, dengan begitu diharapkan terwujudnya generasi Emas Indonesia di 2045 dapat terealisasikan,” ucap Rima.
Lebih lanjut, Rima juga menyampaikan peran para pengusaha sangat membantu dalam mendorong kelancaran program MBG. BGN akan berkolaborasi dengan para penguasaha dan petani untuk menjadi Mitra badan gizi di dapur sehat atau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).
“SPPG membutuhkan bahan baku dari supplier yang dalam hal ini dipegang oleh masyarakat. Program MBG akan berkontribusi dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi lokal,” jelasnya.
Badan Gizi Nasional bekerja sama dengan petani, peternak, dan nelayan setempat untuk memasok bahan baku makanan ke SPPG. Bagi para pelaku UMKM dapat menjadi Mitra BGN dan akses informasi kemitraan nya bisa di lihat melalui mitrabgn.go.id
Menambahkan, Titik Susilowati menjelaskan mengenai pentingnya asupan gizi yang baik dalam mendukung perkembangan optimal setiap individu.
“Gizi yang baik adalah dasar bagi kesehatan, pertumbuhan, dan produktivitas. Kekurangan gizi berdampak pada penurunan fungsi kognitif dan daya tahan tubuh, serta memicu masalah kesehatan seperti stunting, wasting, dan kekurangan mikronutrien,” tutur Titik.
Sementara itu, praktisi UMKM muda Gunawan Widarto mengingatkan kepada para pelaku usaha terhadap hal mendasar agar dapat bertahan lama dan bisa beradaptasi dengan perkembangan yang terjadi.
“Kegagalan UMKM lebih sering disebabkan oleh kurangnya fondasi manajerial dan strategis, bukan sekadar kekurangan modal. Oleh karena itu, penguatan kapasitas bisnis melalui edukasi, mentoring, dan dukungan sistem sangat penting untuk meningkatkan ketahanan dan pertumbuhan UMKM di Indonesia,” papar Gunawan.
Kolaborasi antara pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat diharapkan dapat memastikan distribusi makanan bergizi berjalan efektif serta menjaga standar kualitas pangan.
Program MBG diharapkan tidak hanya menjadi kebijakan jangka pendek, tetapi juga investasi jangka panjang untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045 melalui generasi yang sehat, cerdas, dan produktif.***
tag: berita