PSSI Umumkan Hasil Sidang Komdis 30 September dan 1 Oktober 2024, Sanksi Tegas atas Pelanggaran di Kompetisi Elite Pro Academy dan BRI Liga 1

images

Olahraga

Tim Jateng Report

05 Okt 2024


JAKARTA (Jatengreport.com) - Pada sidang Komite Disiplin PSSI yang berlangsung pada 30 September dan 1 Oktober 2024, berbagai pelanggaran yang terjadi dalam kompetisi Elite Pro Academy (EPA) Liga 1 musim 2024/2025 dan BRI Liga 1 dibahas secara mendetail.

Sanksi tegas dijatuhkan untuk sejumlah tim dan pemain yang terbukti melanggar regulasi kompetisi. Hasil sidang ini mencerminkan komitmen PSSI dalam menjaga integritas dan disiplin kompetisi. Berikut ulasan hasil sidang tersebut:

Sidang pada 30 September 2024 membahas pelanggaran yang terjadi dalam kompetisi EPA. Salah satu sorotan utama adalah insiden yang melibatkan tim PSS Sleman U-16 dalam pertandingan melawan Borneo FC Samarinda U-16 pada 28 September 2024. 

Pada pertandingan tersebut, PSS Sleman U-16 terbukti menggunakan seragam yang tidak dilengkapi dengan badge resmi kompetisi. Pelanggaran ini dianggap sebagai bentuk ketidakpatuhan terhadap aturan Elite Pro Academy, yang menekankan pentingnya standar seragam yang tepat untuk menjaga profesionalisme. Akibatnya, tim ini dijatuhi denda sebesar Rp10.000.000,- oleh Komite Disiplin.

Pada hari yang sama, Komite juga membahas pelanggaran yang dilakukan oleh Andhika Putra Setiawan, pemain dari tim Borneo FC Samarinda U-18. Dalam pertandingan antara PSS Sleman U-18 dan Borneo FC U-18, Andhika menerima kartu merah langsung karena menghalangi lawan mencetak gol. 

Setelah mempertimbangkan situasi, Komite Disiplin memutuskan untuk menghukum Andhika dengan larangan bermain selama satu pertandingan berikutnya. Selain itu, Andhika juga dikenai denda sebesar Rp5.000.000,- sebagai bagian dari sanksi atas tindakannya yang melanggar aturan permainan.

Borneo FC Samarinda U-20 juga tidak lepas dari sorotan Komite Disiplin. Dalam pertandingan melawan PSS Sleman U-20, lima pemain Borneo FC menerima kartu kuning. Akumulasi pelanggaran disiplin ini mengharuskan tim membayar denda sebesar Rp5.000.000,-. Pelanggaran semacam ini dianggap serius oleh Komite Disiplin karena jumlah kartu yang diterima mencerminkan perilaku tidak disiplin yang mengganggu jalannya pertandingan.

Sidang pada 1 Oktober 2024 berfokus pada insiden kerusuhan yang terjadi selama pertandingan antara Persib Bandung dan Persija Jakarta dalam ajang BRI Liga 1 yang digelar pada 23 September 2024. Pertandingan tersebut diwarnai dengan tindakan anarkis dari penonton, termasuk penyalaan flare di tribun, pelemparan botol air mineral ke arah petugas lapangan, serta masuknya penonton ke lapangan yang berujung pada kerusuhan dan penganiayaan. Beberapa orang mengalami luka-luka akibat insiden ini. 

Panitia pelaksana pertandingan Persib Bandung dinyatakan bertanggung jawab atas terjadinya kekacauan tersebut. Komite Disiplin menjatuhkan sanksi berat berupa larangan bagi Persib Bandung untuk menyelenggarakan pertandingan dengan penonton selama dua pertandingan berturut-turut. 

Setelah itu, sebagian tribun, yaitu Tribun Utara dan Tribun Selatan, akan ditutup selama tiga pertandingan berturut-turut. Selain itu, denda sebesar Rp295.000.000,- juga harus dibayarkan oleh panitia pelaksana.

Sidang tersebut juga membahas pertandingan yang seharusnya berlangsung antara PSIS Semarang U-16 dan Arema FC U-16 pada 28 September 2024. Pertandingan ini batal dilaksanakan tanpa adanya alasan force majeure yang dapat dibenarkan. 

Karena itu, Komite Disiplin memutuskan untuk memberikan kemenangan otomatis kepada Arema FC U-16 dengan skor 3-0. Keputusan ini juga menegaskan bahwa PSIS Semarang U-16 bertanggung jawab penuh atas gagalnya pertandingan tersebut.

Dengan keputusan-keputusan tersebut, PSSI menunjukkan keseriusan dalam menegakkan aturan dan menjaga sportivitas di kompetisi sepak bola nasional. Pelanggaran, baik yang terjadi di lapangan maupun yang melibatkan penyelenggaraan pertandingan, akan ditindak tegas untuk memastikan kompetisi berjalan sesuai standar yang telah ditetapkan.

tag: sepakbola



BERITA TERKAIT