Action Figure Daur Ulang, Inovasi Terbaru dari Tugas Akhir Mahasiswa DKV SCU

images

Jateng

Tim Jateng Report

12 Jul 2024


SEMARANG (Jatengreport.com) - Sejumlah mahasiswa Program Studi Desain Komunikasi Visual (DKV) SCU memamerkan karya Intellectual Property (IP). Mereka berkumpul dalam Pameran Karya Karakter Original Mahasiswa DKV SCU. Pameran ini diselenggarakan pada Jumat, 12 Juli 2024 di Gedung Henricus Constant, Kampus 1 SCU Bendan.

Karya yang Dipamerkan

Karya yang dipamerkan terdiri dari berbagai karakter yang diciptakan mahasiswa Program Studi DKV SCU berikut merchandise dari karakter yang diciptakannya. Beberapa di antaranya yaitu action figure, produk fashion, stiker, gantungan kunci, hingga virtual character.

Bahan yang digunakan mahasiswa untuk mengkreasikan action figure juga bermacam-macam. Beberapa di antanya menggunakan air dry clay, paper craft, dan 3D printing. Selain itu, ada mahasiswa yang juga menggunakan mainan bekas untuk membuat action figure mereka. Beberapa di antara mereka juga memilih untuk merajut sendiri action figure-nya.

“Jadi mainannya di-recycle, dilepas-lepas bagiannya dan diberi warna lagi, lalu didesain seperti karakter buatannya mereka,” jelas Ketua Program Studi DKV SCU, Louis Cahyo Kumolo Buntaran, MM.

Capaian Pembelajaran Mata Kuliah Desain Produk

Pameran ini merupakan capaian akhir dalam Mata Kuliah Desain Produk. Mata kuliah ini bisa diambil mahasiswa saat menginjak semester 6 masa studinya. Capaian pembelajaran mata kuliah ini yaitu mahasiswa diminta untuk menciptakan IP-nya sendiri dalam bentuk karakter.

“Jadi 1 semester mereka belajar tentang produk IP-nya dulu, lalu kami minta mereka untuk me-create versi mereka sendiri. Dari IP-nya ini, mereka turukan ke berbagai jenis merchandise, seperti baju, mainan, atau cup minuman,” tambah Louis.

Bukan hanya memamerkan, Louis menuturkan mahasiswanya juga harus menjual merchandise karakter yang dibuatnya dalam pameran ini. “Bentuk evaluasi desainnya mereka ini sudah baik atau belum. Belajar juga bagaimana menentukan target pasarnya mereka, mau atau tidak membeli produknya dengan harganya juga sebagai penentu,” lanjut Louis.

Hal tersebut juga menjadi indikatornya dalam menilai mahasiswa. Selain itu, konsep yang matang juga menurutnya merupakan hal yang krusial dari seluruh aspek penilaian.

Di samping itu, kemampuan mahasiswa dalam memvisualisasikan konsep juga menjadi aspek penting untuk mendukung konsep yang digagasnya. Kemampuan visualisasi sendiri juga didukung melalui merchandise yang dipamerkan mahasiswa dalam pameran tersebut.

Tindak Lanjut

Nantinya, mahsiswa dengan karakter terbaik dalam pameran ini akan diajak Louis untuk mengikuti Pameran Aksarasa yang diselenggarakan program studinya. Pameran tugas akhir ini akan diselenggarakan di Uptown Mall, BSB City Semarang. “Rencananya kita akan selenggarakan minggu depan setelah pameran ini,” jelasnya.

tag: berita



BERITA TERKAIT