Jelang Imlek, Warga Tionghoa di Semarang Mulai Lakukan Ritual Ibadah
SEMARANG (Jatengreport.com) - Menjelang perayaan Tahun Baru Imlek Tahun 2023, warga keturunan Tionghoa di Kota Semarang juga melakukan berbagai ritual ibadah yang merupakan salah satu rangkaian tradisi dalam menyambut Tahun Baru Imlek.
Perayaan Imlek tahun ini jatuh pada Minggu (22/1). Untuk itu, rangkaian ritual menyambut perayaan sudah dimulai sejak hari ini.
Di antaranya, warga Tionghoa di Kota Semarang mengantarkan para dewa ke langit, membersihkan tempat ibadah hingga memandikan patung para dewa.
Tradisi seperti itu tidak hanya dilakukan warga Tionghoa di Kota Semarang. Melainkan pengurus perkumpulan sosial Boen Hian Tong di tempat Sembahyang Gedung Rasa Dharma kawasan Kota Lama Semarang juga ikut melakukan ritual tersebut.
Bidang Ritual dan Kesenian Boen Hian Tong, Jose Amadeus mengatakan, rangkaian perayaan Tahun Baru Imlek tahun ini dimulai sejak hari ini. Salah satunya adalah melakukan sembahyang menaikkan Toapekong atau menaikan dewa dapur ke langit.
Menurutnya, hal itu dipercaya oleh warga Tionghoa lantaran Dewa Dapur yang bertugas untuk mencatat segala kegiatan rumah tangga, setiap tahun atau setiap tanggal 24 bulan 12 tahun China.
“Dewa Dapur itu kita naikkan ke langit untuk melaporkan catatannya selama satu tahun terakhir ini seperti apa,” terangnya usai melakukan prosesi sembahyang di Tempat Ibadah Gedung Rasa Dharma, Minggu (16/1).
Namun berjalannya waktu, Jose mengungkapkan tidak hanya Dewan Dapur saja yang dinaikkan ke langit. Kini, seluruh dewa yang ada di suatu tempat ibadah akan diantarkan untuk naik ke langit.
Maka pada hari ini, pihaknya mengantarkan 5 dewa yang terdapat di altar Gedung Rasa Dharma. Prosesi yang dilakukan diantaranya adalah ritual persembayangan, menyiapkan sesaji, dan membakar kertas sebagai media memberangkatkan dewa ke langit.
“Kalau hari ini urutanya mempersembahkan semacam buah, wajik, ada kue dan sebagainya kita persembahkan. Jam 12 siang kita memberangkatkan para dewa dengan tadi membakar kertas untuk mediumnya dan kita terbangkan ke langit terus setelah selesai nanti sesajinya kita makan bersama-sama istilahnya untuk ngalap berkah para dewa dan para leluhur,” papar dia.
Ia memaparkan, dewa yang diantarkan ke langit pada rangkaian penyambutan Tahun Baru Imlek ini antara lain, Ji Kau Meh atau tradisi berbelanja untuk makan malam tahun baru imlek bersama keluarga besar, King Thi Kong atau Sembahyang Tebu, kemudian puncaknya adalah Cap Go Meh.
“Rangkaian untuk imlek dari hari ini Toapekong, Sembahyang Imlek, sampai diakhirnya itu Cap Go Meh,” pungkasnya.
tag: Imlek , Lakukan Ritual Ibadah