Membangun Generasi Sadar Gender: Literasi Komunikasi untuk Mencegah Kekerasan dan Pelecehan Seksual
Jateng
Tim Jateng Report
20 Des 2025
SEMARANG (Jatengreport.com) - Mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Semarang (USM) menyelenggarakan kegiatan sosialisasi bertajuk “Membangun Generasi Sadar Gender: Literasi Komunikasi untuk Mencegah Kekerasan dan Pelecehan Seksual” di Balai Kelurahan Plamongan Sari, Kecamatan Pedurungan, Jumat (19/12) lalu.
Kegiatan yang digelar melalui mata kuliah Komunikasi Minoritas dan Gender ini dilaksanakan pukul 19.00 WIB dan diikuti oleh pemuda Karang Taruna RW 02 Kelurahan Plamongan Sari. Sosialisasi turut dihadiri dosen pengampu mata kuliah, Dr. Yulianto Budi Setiawan, S.Sos., M.Si.
Kegiatan tersebut dilatarbelakangi oleh masih rendahnya pemahaman generasi muda mengenai isu kesetaraan gender dan literasi komunikasi. Kondisi ini dinilai berkontribusi terhadap tingginya risiko kekerasan dan pelecehan seksual, baik di lingkungan sosial maupun ruang digital, terutama pada kelompok remaja dan pemuda.
Melalui sosialisasi ini, mahasiswa Ilmu Komunikasi USM mendorong peningkatan kesadaran peserta terhadap konsep dasar gender, perbedaan antara jenis kelamin biologis dan konstruksi sosial gender, serta relasi kuasa yang dapat memicu terjadinya kekerasan berbasis gender. Literasi komunikasi menjadi fokus utama sebagai upaya membangun sikap komunikatif yang etis, asertif, dan saling menghormati.
Materi disampaikan dengan menyoroti berbagai bentuk kekerasan dan pelecehan seksual, baik verbal maupun nonverbal, dampak yang ditimbulkan terhadap korban, serta peran komunikasi dalam pencegahan dan penanganannya. Pemateri juga menekankan pentingnya keberanian untuk bersuara, membangun kesadaran kolektif, dan menciptakan budaya saling menghargai di lingkungan masyarakat.
“Kesadaran gender tidak hanya tentang memahami perbedaan, tetapi juga tentang cara bersikap, berkomunikasi, dan menghormati batasan orang lain. Literasi komunikasi menjadi kunci untuk mencegah kekerasan dan pelecehan seksual sejak dini,” ujar pemateri saat sesi penyampaian materi.
Kegiatan berlangsung secara interaktif melalui diskusi dan tanya jawab. Peserta menunjukkan antusiasme dengan mengajukan pertanyaan terkait cara merespons candaan bernuansa pelecehan, langkah yang dapat dilakukan ketika melihat atau mengalami kekerasan seksual, serta peran lingkungan dalam memberikan dukungan kepada korban. Peserta juga diajak melakukan aktivitas menulis persepsi tentang laki-laki dan perempuan yang kemudian ditempelkan di papan tulis sebagai bahan refleksi bersama.
Melalui diskusi tersebut, peserta mendapatkan pemahaman bahwa kekerasan dan pelecehan seksual tidak selalu berbentuk fisik, tetapi juga dapat terjadi melalui ucapan, pesan digital, dan sikap yang merendahkan. Peserta didorong untuk lebih peka terhadap tanda-tanda kekerasan, berani bersikap tegas, serta mengetahui saluran pelaporan yang aman dan bertanggung jawab.
Kegiatan ini menegaskan pentingnya membangun lingkungan sosial yang aman, inklusif, dan berperspektif gender, dimulai dari lingkup keluarga, pertemanan, hingga komunitas pemuda. Peningkatan literasi komunikasi diharapkan mampu membekali generasi muda untuk berperan aktif dalam pencegahan kekerasan dan pelecehan seksual.
Sebagai penutup kegiatan, panitia bersama dosen pengampu secara simbolis menyerahkan plakat kepada Ketua Karang Taruna RW 02 Kelurahan Plamongan Sari sebagai bentuk apresiasi atas dukungan dan kerja sama yang terjalin. Penyerahan plakat tersebut menjadi simbol komitmen bersama antara mahasiswa dan masyarakat dalam menciptakan lingkungan sosial yang aman dan berperspektif gender.***
tag: jateng