Geger! Dokter Muda Asal Tegal Diduga Bunuh Diri, Netizen Soroti Perundungan di Program PPDS Anestesi
SEMARANG (Jatengreport.com) - Dunia medis dikejutkan dengan kisah tragis yang beredar luas di media sosial X. Seorang dokter muda berusia 30 tahun, dr. Aulia Risma Lestari, diduga mengakhiri hidupnya karena tidak kuat menanggung tekanan selama mengikuti Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Anestesi di Universitas Diponegoro (Undip), Semarang.
Kisah memilukan ini pertama kali diungkap oleh akun X @bambangsuling11 yang menarik perhatian banyak netizen.
Dalam unggahannya, akun tersebut mengungkap dugaan bahwa dr. Aulia, yang bekerja di RSUD Kardinah Tegal, menjadi korban perundungan yang tak kunjung berhenti selama mengikuti PPDS Anestesi.
“Ada rekan kita yang juga sedang ambil PPDS Anestesi Undip berani speak up di DM. Begini yang harus mereka jalani setiap hari,” bunyi cuitan akun X @bambangsuling11, dikutip Rabu (14/8).
Pihak kepolisian yang melakukan penyelidikan menemukan sejumlah petunjuk yang mengarah pada dugaan bunuh diri. Berdasarkan informasi yang dihimpun, dr. Aulia diduga menyuntikkan obat penenang pada dirinya sendiri.
Obat tersebut ditemukan di dekat jasadnya, menambah kuat dugaan bahwa sang dokter memilih mengakhiri hidupnya sebagai bentuk pelarian dari tekanan yang ia alami.
Tak hanya itu, akun X @bambangsuling11 juga mengunggah foto surat dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) yang menunjukkan penghentian Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) di RSUP dr. Kariadi Semarang.
Banyak pihak menduga surat tersebut memiliki kaitan erat dengan kasus yang menimpa dr. Aulia, meski hingga kini belum ada pernyataan resmi dari pihak terkait.
Kisah ini langsung menuai banyak reaksi dari netizen, yang menyayangkan tragedi ini dan menuntut adanya tindakan tegas terhadap perundungan di lingkungan pendidikan.
Isu kesehatan mental di kalangan tenaga medis juga kembali menjadi sorotan, dengan banyak pihak yang mendesak reformasi dalam sistem pendidikan dokter spesialis agar kejadian serupa tidak terulang di masa depan.
Hingga berita ini diterbitkan, pihak keluarga dan kerabat terdekat belum memberikan pernyataan resmi terkait insiden ini, sementara proses penyelidikan terus berjalan.
Masyarakat dihimbau untuk tidak berspekulasi mengenai penyebab kematian ARL hingga hasil penyelidikan resmi diumumkan.
tag: berita